Judul Buku : Komunikasi Politik dan Politik Komunikasi
Penulis : Prof. Deddy Mulyana, M.A. Ph.D
Penerbit : Remaja Rosdakarya, Bandung
Cetakan : I, September 2013
Tebal : xiii+330 halaman
Harga : Rp 60.500,-
Dalam teori komunikasi massa, baik melalui media
maupun langsung, suatu hal yang baik jika diekspos terlalu sering dan
eksesif akan menimbulkan ‘kebosanan informasi’. Pemberitaan over-exposed
setiap hari akan mengakibatkan rutinitas yang menyesakkan dan rasa muak
khalayak.
Sekadar contoh, iklan Aburizal Bakrie (ARB) di baliho dan poster di
seluruh pelosok negeri dari Sabang sampai Papua ternyata tidak
meningkatkan elektabilitasnya. Demikian pula iklannya di TV yang
sedemikian gencar, hingga terkesan mengeksploitir kedaulatan massa,
tidak mampu mendongkrak elektabilitas ARB. Ini jelas menimbulkan
pertanyaan pengamat komunikasi massa.
Sebaliknya, dari sisi teori komunikasi massa, reputasi Gubernur
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dianggap telah mengganggu popularitas
seluruh capres yang sudah dicalonkan oleh partai politik. Dari mulai
Prabowo sampai capres deklarasi sendiri semacam Farhat Abbas kelimpungan
mencari titik lemah Jokowi untuk diserang.
Buku ini mengungkap fenomena politisi dalam berkomunikasi dan
bagaimana mereka mengemas strategi demi mencapai tujuan politiknya yang
sering mengabaikan etika komunikasi. Padahal, untuk melakukan komunikasi
politik yang efektif justru duperlukan kejujuran dan ketulusan dalam
berkomunikasi, mempertimbangan latar sosio-budaya khalayak dan
menggunakan bahasa yang jernih.
Kenyataannya, komunikasi politik di Indonesia tergolong politik
paling aneh, paling absurd, paling unik, dan sekaligus paling sulit
diprediksi. Terlebih menjelang Pemilu, politik lokal maupun politik
nasional, bercampur dengan klenik.
Deddy menyebut kegaduhan politik semakin menjadi-jadi kala anomali
politik kian bertebaran di sana sini. Misalnya, banyak kasus korupsi
yang menerpa pejabat publik akibat menerapkan ”politik kuasa”, seorang
wakil rakyat berplesir ke luar negeri atas nama studi banding atau
seorang gubernur memperluas kekuasaannya kepada suami, adik, atau
keponakan.
Hanya di Indonesia, politisi kawakan bisa keok oleh seorang artis
yang menjadi pendatang baru untuk mendongkrak popularitas partai. Tak
cuma itu, anomali juga berlangsung dalam konteks kampanye politik dan
pemilu. Kampanye dan pemilu politik di negeri ini terus diwarnai jual
beli suara dan kekerasan.
Dengan menyoroti berbagai anomali tersebut, menurut Deddy, definisi
komunikasi politik di Indonesia lebih cocok bila dikonseptualisasikan
sebagai komunikasi politik yang dinamis, mudah berubah, rumit, dan
bahkan sulit diprediksi.
Terlebih, komunikasi politik di negeri ini bernuansa konteks tinggi:
lebih banyak pesan-pesan yang tersirat daripada yang tersurat, termasuk
pesan dalam bahasa tubuh, busana, dan diam. Suara mendehem Pak Harto
yang membuat takut bawahannya, sikap diam Bu Megawati yang memancing
multitafsir, baju kotak-kotak Jokowi saat Pilkada DKI Jakarta yang
mengesan kesederhanaan, semua itu merupakan komunikasi politik yang
pelik.
Dalam perjalanannya, kajian komunikasi politik selalu menggunakan
perspektif linier yang berorientasi pada efek dan pesan politik harus
sampai ke khalayak politik. Sementara Deddy mencoba menggunakan
perspektif interpretatif sehingga menjadikan buku ini menarik untuk
disimak baik oleh akademisi, praktisi politik, dosen dan mahasiswa,
hingga masyarakat umum.
Ada empat bab yang menjadi pembahasan dalam buku ini. Pertama,
melihat berbagai anomali politik yang dipertontonkan para praktisi
politik. Kedua, menyoroti komunikasi wakil rakyak di media. Ketiga,
membincang politik bahasa kaum penguasa. Keempat, menimba komunikasi
politik dari luar negeri.
Kendati pembahasannya terlalu melebar ke mana-mana, buku Komunikasi
Politik dan Politik Komunikasi ini cukup unik dan menarik sebab
penulisnya mencoba mendedah gaya komunikasi para praktisi politik dalam
mempengaruhi massa serta pemanfaatan media sebagai senjata pencitraan.
Dengan kekuatan analisis mendalam, menjadikan karya ini layak dibaca. ***
Peresensi Ahmad Fatoni
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Ahmad Fatoni , kelahiran Surabaya, alumni Sastra Arab dari International Islamic University Islamabad Pakistan . Beberapa karya tulis; cerpe...
-
Author: Mien Ahmad Rifai Judul Buku: Manusia Madura: Pembawaan, Perilaku, Etos Kerja, Penampilan, dan Pandangan Hidupnya seperti yang Dic...
-
Judul Buku : Pendidikan Karakter Ajaran Tuhan Editor : Prof. Dr. Ahmad Tafsir Penerbit : ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar